Majukan Pariwisata Sabu Raijua, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gelar Bimtek

Sabu Raijua, NTT – Dalam upaya meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata dan mendorong pengembangan sektor wisata daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sabu Raijua menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekraf” pada Senin (tanggal acara, jika ada), di Aula Hotel Rai Hawu, Seba.

Kegiatan ini menghadirkan puluhan peserta yang terdiri dari pengelola destinasi wisata, pelaku ekonomi kreatif, komunitas lokal, hingga perwakilan pemerintah desa dari berbagai wilayah di Sabu Raijua. Bimtek ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung perekonomian lokal.

“Pariwisata di Sabu Raijua memiliki potensi luar biasa, mulai dari Kelabba Madja, Pantai Napae, hingga budaya dan ritual adat yang unik. Tapi potensi saja tidak cukup tanpa pengelolaan yang profesional dan SDM yang mumpuni,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sabu Raijua, (nama narasumber, jika ada), saat membuka kegiatan.

Fokus Materi: Digitalisasi, Pelayanan Wisata, dan Branding Lokal

Dalam sesi Bimtek, para peserta dibekali materi tentang strategi pemasaran digital destinasi wisata, peningkatan standar layanan kepada wisatawan, serta penguatan identitas lokal melalui ekonomi kreatif. Narasumber berasal dari kalangan akademisi, praktisi pariwisata, dan pelaku UMKM sukses dari luar daerah.

Materi ini diharapkan dapat mendorong pelaku wisata di Sabu Raijua untuk bertransformasi dalam menghadapi tantangan era digital, khususnya dalam menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Komitmen Pengembangan Berkelanjutan

Bupati Sabu Raijua melalui sambutan tertulisnya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis budaya lokal.

“Kita tidak hanya ingin dikenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena keramahan warganya, keunikan budayanya, dan kesiapan infrastrukturnya,” bunyi pernyataan tersebut.

Respons Peserta dan Harapan ke Depan

Salah satu peserta Bimtek, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan semacam ini penting agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga aktor utama dalam pengelolaan pariwisata daerah.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dilakukan secara rutin. Banyak pelaku lokal yang butuh bimbingan dalam hal promosi digital dan pengemasan produk wisata,” ujarnya.

Bimtek ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan rencana tindak lanjut berupa pembentukan forum komunikasi antar pelaku pariwisata tingkat kecamatan.

Menuju Sabu Raijua yang Lebih Terbuka bagi Dunia

Melalui kegiatan ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sabu Raijua menegaskan komitmennya untuk menjadikan daerah ini lebih siap, lebih kreatif, dan lebih dikenal sebagai destinasi unggulan di kawasan Indonesia Timur.

Dengan terus menggali potensi lokal, meningkatkan kapasitas masyarakat, dan menjalin kerja sama lintas sektor, diharapkan sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah secara berkelanjutan.

Previous
Previous

Kelabba Madja, “Grand Canyon”-nya NTT

Next
Next

Blog Post Title Three